Gangguan perkembangan motorik dan bahasa pada balita
Setiap anak berkembang dengan ritme yang berbeda. Namun, orang tua tetap perlu waspada jika perkembangan si kecil tampak jauh tertinggal dibanding anak seusianya.
Gangguan perkembangan motorik dan bahasa pada balita sering kali terlewatkan karena gejalanya tampak ringan di awal — padahal deteksi dini sangat menentukan hasil terapi ke depan.
Sebagai klinik yang memiliki spesialis anak dan layanan tumbuh kembang, Klinik Utama Amanah 2 berkomitmen membantu orang tua memahami tanda-tanda awal dan langkah tepat untuk mendukung perkembangan anak secara optimal.

1. Apa Itu Perkembangan Motorik dan Bahasa
Perkembangan motorik adalah kemampuan anak menggunakan otot untuk bergerak, sementara bahasa mencakup kemampuan anak memahami dan mengungkapkan kata, suara, serta makna.
Keduanya saling berkaitan erat. Anak yang aktif bergerak biasanya lebih cepat belajar berkomunikasi, karena otak dan pancainderanya bekerja bersamaan untuk mengenali lingkungan.
2. Tanda Normal Perkembangan Anak (Milestone)
Berikut panduan umum tahapan perkembangan normal:
| Usia | Perkembangan Motorik | Perkembangan Bahasa |
|---|---|---|
| 6 bulan | Bisa tengkurap, mulai duduk dengan bantuan | Mulai mengoceh (“ba-ba”, “ma-ma”) |
| 9-12 bulan | Berdiri dengan pegangan, merangkak cepat | Mulai memahami kata sederhana seperti “tidak”, “ayo” |
| 18 bulan | Berjalan sendiri, mulai berlari | Mengucapkan 5-20 kata dengan makna |
| 24 bulan | Naik tangga dengan bantuan, menendang bola | Menggabungkan dua kata: “mau susu”, “mama sini” |
| 36 bulan | Melompat, memegang pensil dengan lebih baik | Kalimat 3–4 kata, mulai bertanya “apa itu?” |
Jika anak mengalami keterlambatan lebih dari 3 bulan dari tahap tersebut, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak.
3. Tanda Kuat Gangguan Perkembangan Motorik
Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
Tidak bisa mengangkat kepala pada usia 3 bulan.
Belum bisa duduk sendiri pada usia 9 bulan.
Tidak dapat berjalan pada usia 18 bulan.
Terlihat kaku atau lemas pada tangan dan kaki.
Gerakan tubuh tidak simetris, misalnya satu tangan lebih sering digunakan.
Gangguan motorik bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti kelahiran prematur, gangguan saraf, atau kurang stimulasi lingkungan.
4. Tanda Kuat Gangguan Perkembangan Bahasa
Anak mungkin mengalami speech delay atau gangguan bahasa jika:
Tidak mengoceh sama sekali pada usia 9 bulan.
Tidak bisa menyebutkan kata bermakna pada usia 18 bulan.
Tidak memahami perintah sederhana (“ayo mandi”, “ambil bola”) di usia 2 tahun.
Hanya meniru kata tanpa memahami artinya.
Terlihat tidak responsif saat dipanggil (namun hasil pemeriksaan pendengaran normal).
Kondisi ini bisa berkaitan dengan gangguan pendengaran, autisme, atau keterlambatan kognitif ringan yang perlu evaluasi profesional.
5. Langkah Pemeriksaan dan Diagnosis
Jika ditemukan tanda keterlambatan, dokter anak akan melakukan:
Anamnesis lengkap – termasuk riwayat kehamilan, persalinan, dan penyakit sebelumnya.
Pemeriksaan fisik & neurologis – menilai tonus otot, refleks, dan keseimbangan.
Tes tumbuh kembang (Denver II, ASQ, M-Chat) – untuk memantau kemampuan motorik, sosial, dan bahasa.
Rujukan ke spesialis saraf anak atau fisioterapi bila diperlukan.
Klinik Utama Amanah 2 menyediakan layanan pemeriksaan menyeluruh dengan dokter anak dan fisioterapis berpengalaman di bidang fisik & rehabilitasi anak.
6. Stimulasi dan Terapi Dini di Rumah
Orang tua berperan besar dalam membantu anak mengejar ketertinggalannya. Beberapa cara efektif:
Ajak anak bermain aktif: lempar bola, menari, atau bermain pasir untuk melatih motorik kasar.
Gunakan permainan edukatif: puzzle, lego, menggambar bentuk sederhana.
Latih bahasa melalui percakapan: bacakan cerita, nyanyikan lagu, ulangi kata sederhana.
Kurangi screen time: hindari paparan gadget berlebihan yang bisa memperlambat interaksi sosial.
Berikan pujian kecil setiap kali anak mencoba kemampuan baru — ini meningkatkan motivasi belajar.
Terapi sebaiknya dilakukan rutin dan menyenangkan, bukan tekanan bagi anak.
7. Kapan Harus ke Dokter Spesialis Anak
Segera konsultasikan jika:
Anak tidak mencapai milestone dasar sesuai usianya.
Terjadi regresi (kemampuan yang sudah ada hilang).
Anak jarang berinteraksi atau tidak merespons suara/orang.
Terdapat kekakuan atau kelemahan otot yang menetap.
Penanganan dini dapat mencegah gangguan menetap di usia sekolah. Dokter anak di Klinik Utama Amanah 2 siap membantu melakukan evaluasi dan rencana terapi yang sesuai.
Apakah Anda khawatir tumbuh kembang si kecil terlambat?
đź’¬ Segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak Klinik Utama Amanah 2. Kami siap membantu menilai, memantau, dan memberikan solusi terbaik untuk mendukung perkembangan optimal buah hati Anda. Hubungi kami melalui WhatsApp resmi atau datang langsung ke klinik!
Gangguan perkembangan motorik dan bahasa bukan akhir segalanya — dengan deteksi dan intervensi dini, anak tetap bisa tumbuh dan belajar seperti anak lainnya.
Kuncinya adalah perhatian orang tua, stimulasi yang tepat, dan pendampingan medis berkelanjutan.



